Monday, May 01, 2006

Pengantar Edisi II : Jilbab dan Dilemma Perempuan RPI

Published on tebar Edisi II Tahun I Agustus 2003

Salam pembebasan,

Tebar edisi kedua akhirnya terbit meski jauh terlambat dari waktu tenggat yang telah dijadualkan semula, yaitu tiap akhir bulan. Pada edisi ini yang menjadi primadona adalah perempuan dengan pergulatan konflik yang sedang terjadi di pabrik kita tercinta ini.
Wacana dan ulasan yang kita kemukakan di sini mudah-mudahan bisa menguraikan benang kusut yang beberapa waktu belakangan Ini di pabrik kita muncul dan semakin menguat, yaitu tuntutan diberikannya kebebasan untuk mengenakan jilbab sebagai pelengkap pakaian seragam kerja dari elemen yang justru selama ini dipandang sebelah mata dan dianggap terlalu penurut oleh kawan-kawan, yaitu karyawan perempuan. Terlepas dari siapa berasal, tuntutan tersebut merupakan satu hal yang dapat dijadikan indikator perkembangan pola pikir anggota serikat pekerja kita.
Lagi-lagi kita mengingatkan kepada pembaca sekalian untuk tidak sungkan-sungkan menyumbangkan ide-ide cemerlang yang akan menambah besar dan majunya bulletin ini, baik itu berupa tulisan artikel, kolom opini, pertanyaan mengenai permasalahan keseharian menyangkut hubungan kerja, karikatur, lelucon (terutama tentang diri sendiri), tips, serta usulan tema kajian utama untuk edisi berikutnya.
Selamat membaca dan berpikir kreatif.
Wacana jilbab di RPI akhir-akhir ini, meskipun tidak sempat tersebar luas di kalangan karyawan, terus berkembang dan tetap menjadi perdebatan yang belum dapat disepakati jalan keluarnya oleh masing-masing pihak berkepentingan. Dari situasi tersebut kemudian timbul satu pertanyaan sederhana dikaitkan dengan aturan perusahaan mengenai pakaian kerja :masih relevankah pelarangan pemakaian jilbab sebagai kelengkapan pakaian kerja?

0 comments: